Tingginya kebutuhan pasar dan besarnya permintaan konsumen di Indonesia, menjadikan perkembangan bisnis
ritel di negara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tak hanya
para pengusaha besar seperti Carrefour dan Lotte Mart saja yang
belakangan ini mulai menguasai pasar Indonesia, sekarang banyak pelaku
bisnis ritel lokal seperti Indomart, Alfamart, Yogya Toserba, dan lain sebagainya, yang mulai bermunculan untuk meramaikan persaingan pasar di sektor tersebut.
Tentu kondisi ini cukup mempersulit para pelaku usaha ritel di
penjuru Nusantara. Apalagi munculnya kebijakan pemerintah mengenai
kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan upah minimum karyawan turut
meningkatkan biaya operasional produksi setiap bulannya. Sehingga tidak
heran bila sekarang ini banyak pengusaha ritel yang lebih memilih tidak
menargetkan untuk membuka gerai baru memasuki awal tahun 2013 ini.
Nah, agar bisnis ritel Anda bisa terus bisa bertahan di tengah kondisi yang cukup sulit. Berikut ini kami informasikan 5 kesalahan bisnis ritel di tahun 2013 yang perlu Anda hindari dari sekarang.
Kesalahan pertama, ingin membidik semua kelas. Sebagian besar
peritel membesarkan usahanya seperti menjalankan sebuah warung
kelontong. Mereka hanya berpikir untuk mencari produk sebanyak-banyaknya
dan menawarkannya kepada masyarakat luas. Padahal, sebagai pelaku usaha
ritel Anda harus menentukan prioritas pelanggan yang hendak dibidik.
Hal ini penting agar kedepannya Anda bisa menentukan jenis, jumlah, dan
harga produk, yang sesuai dengan kelas konsumen yang Anda sasar.
Kesalahan kedua, mengesampingkan pemilihan brand.
Dalam menjalankan sebuah usaha, pemilihan brand atau nama perusahaan
tentunya memegang peranan penting untuk meyakinkan calon konsumen. Namun
sayangnya, sampai hari ini para pelaku usaha ritel masih menggunakan
nama toko yang ala kadarnya, seperti misalnya Sadiman Swalayan, Warung
Serba Ada, Kurma Toserba, dan lain sebagainya. Tentu hal ini perlu Anda
hindari, karena pada dasarnya brand yang Anda gunakan menggambarkan
identitas bisnis Anda dan kedepannya akan disesuaikan dengan logo
perusahaan, konsep toko, desain interior, serta menjadi alat pembeda
dengan para pesaing Anda.
Kesalahan ketiga, terjebak perang harga. Banyak peritel yang
mengunggulkan harga murah untuk menarik minat konsumen. Meskipun cara
ini cukup ampuh, namun bila ada kompetitor lain yang menawarkan harga
lebih murah maka tidak menutup kemungkinan bila konsumen Anda akan
pindah ke toko pesaing. Mengingat sekarang ini konsumen sudah cukup
cerdas, tidak hanya harga murah saja yang mereka incar namun juga
kualitas produk dan pelayanan yang diberikan para pelaku bisnis retail.
Kesalahan keempat, kurang kreatif untuk menjemput konsumen.
Meskipun konsep awal bisnis ritel berupa toko konvensional, namun Anda
tidak boleh tinggal diam untuk menunggu para pelanggan datang.
Menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, tentunya Anda juga harus
lebih kreatif untuk menjemput calon konsumen. Salah satunya saja dengan
membuat website ritel online yang siap memberikan layanan delivery
order untuk memanjakan para konsumen. Konsep seperti ini sekarang mulai
dicari kalangan masyarakat yang tinggal di beberapa kota besar.
Kesalahan kelima, lemah di bidang manajemen. Terkadang tak hanya masalah pemasaran
saja yang membuat sebuah perusahaan ritel gulung tikar. Lemahnya
control manajemen juga menjadi salah satu permasalahan yang sering
dihadapi para pelaku usaha. Karena itu sebagai peritel Anda harus jeli
dalam memperhitungkan persediaan barang, mendata semua barang dengan
baik dan menggunakan aplikasi penunjang untuk mengontrol seluruh arus
penjualan.
Mengingat persaingan bisnis ritel di tahun 2013 semakin ketat, tidak
ada salahnya bila Anda memperhatikan kelima tips bisnis di atas untuk
menjaga eksistensi bisnis Anda. Maju terus UKM Indonesia dan salam
sukses!
sumber : http://bisnisukm.com
Just another free Blogger theme
0 komentar:
Posting Komentar